Mengawal gagasan, peristiwa dan informasi Sulawesi Barat [ Beranda ] [ Tentang : Sulbar ] [ Hubungi Kami ] [ Menulislah disini ! ] [ Pedoman Pemberitaan ] [ Maps ]

SulbarDOTcom
Kalindaqdaq (Pantun Mandar) :

"Mesa kada dipatua, pantang kada dipomate"
Berpegang teguh pada satu kata, ingkar janji taruhannya adalah nyawa

PERISTIWA
Release Keturunan Keluarga Raja Binuang Terakhir
SulbarDOTcom - Release Keturunan Keluarga Raja Binuang Terakhir


 Penulis
: SIARAN PERS
 Jumat, 25 Februari 2022 12:35:12  | Dibaca : 2373 kali
 
Sulbar.com -
Keluarga besar keturunan Kerajaan Binuang terakhir ARADJANG TOA H. ANDI MATTULADA menyampaikan pernyataan ke publik terkait adanya klaim yang tiba-tiba ada yang mau jadi RAJA. Hal ini diera keterbukaan sah-sah saja memproklamirkan diri jadi “Raja” sehingga mempopulerkan istilah Paduka yang mulia tujuannya untuk membudayakan asset kearifan lokal yang ada di Indonesia, khususnya Polewali Mandar. Masalahnya yang diklaim ini Kerajaan Binuang salah satu kerajaan di jazirah mandar yg masuk dalam Pitu Babaqna Binanga, dan yang berkuasa di kerajaaan atau aradjang binuang terakhir sesuai dokumen yang ada dan tidak terbantahkan diperintah oleh Aradjang TOA H. ANDI MATTULADA sesuai lontaraq sejak 22-08-1928 yang diperkuat keputusan gubernur jenderal Hindia belanda wilayah Sulawesi no 42-1 tanggal 14-02-1931 dan berhenti berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 10 januari 1952, sejak itu tidak ada lagi kerajaan dan menyatu kedalam sistem pemerintahan NKRI.

Silaturrahmi sekaligus penyerahan Surat Tembusan Keberatan Keluarga Tentang Acara Pelantikan Ilegal Arajang Binuang
Silaturrahmi sekaligus penyerahan Surat Tembusan Keberatan Keluarga Tentang Acara di Gedung Gadis Polman.

Tentu hal ini mengusik perasaan keluarga besar keturunan Aradjang TOA H. ANDI MATTULADA, koq tiba-tiba ada klaim mengatasnamakan Kerajaan Binuang. Hal ini juga dibenarkan oleh keluarga keturunan ARADJANG TOA H. ANDI MATTULADA, melalui juru bicara keluarga besar Aradjang Binuang Irfan A.Palalloi bin Andi Palalloi bin Andi Pabettai bin Andi Mattulada menyatakan bahwa Keluarga Besar keturunan Aradjang TOA H. ANDI MATTULADA sudah mengetahui hal tersebut, dan sudah dibahas pada saat kumpul silaturahim keluarga besar, bahkan respon keras diberikan oleh Sebagian besar keluarga karena ternyata hal ini sudah kedua kalinya dilakukan oleh pihak yang mengklaim bahkan melantik dirinya raja.

Irfan Palalloi menyatakan, ini sesuatu yang diluar nalar kewarasan, bahkan memperolok-olok diri sendiri, dan sangat disayangkan ditengah upaya menggali nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun karakter penerus, malah menyajikan perilaku tak berbudaya, tidak menghargai spirit Aradjang Binuang, tidak memandang keluarga besar keturunan langsung H.ANDI MATTULADA yang sampai saat ini masih ada dan sangat banyak, kami keluarga besar keturunan Aradjang Binuang terakhir sangat terbuka bagi siapa saja yang akan menjalankan kegiatan kebudayaan namun lakukan dengan benar dan junjung tinggi nilai-nilai malaqbiq nenek nenek kita, jangan datang alas an silaturahim namun punya itikad jelek dan melenceng dibelakangnya, harapannya hentikan segala bentuk pernyataan-pernyataan yang berpotensi memutus tali silaturahim.

Menurutnya, dia ditugaskan keluarga besar untuk menyampaikan ke publik akan sikap dan pernyataan keluarga besar keturunan Aradjang Binuang Terakhir Alm. H. Andi Mattulada, sbb:
1. Kegiatan atau pernyataan/ deklarasi/ pelantikan yang mengatasnamakan Kerajaan Binuang tanpa persetujuan / sepengetahuan Keluarga Besar Keturunan Kerajaan Binuang adalah Tindakan yang tidak menjunjung nilai nilai adat, adab, kesopanan, serta martabat Keluarga Besar Aradjang Binuang.
2. Kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada bagian pertama kami nyatakan TIDAK SAH dan keberatan akan kegiatan-kegiatan tersebut.
3. Meminta pihak-pihak yang berafiliasi, mendukung, serta Lembaga maupun instansi pemerintahan memberhentikan kegiatan-kegiatan tersebut.
4. Keluarga Besar Keturunan Kerajaan Binuang Terakhir (Aradjang Binuang) H. ANDI MATTULADA, tidak bertanggung jawab atas dampak hukum, atau terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, atau melanggar perundang-undangan.

Pernyataan sikap dan keberatan Keluarga besar Keturunan Aradjang Binuang Terakhir, juga sudah disampaikan Kepada Bupati Polewali Mandar, Gubernur Sulawesi Barat, unsur Forkopimda, serta berkoordinasi dengan Forum Kerajaan dan Kelembagaan Adat Se-Sulawesi, ujarnya menutup pernyataan.

 
 
Tentang Penulis
Penulis Nama : SIARAN PERS

Berita diatas adalah siaran pers (press release) yang secara resmi dikirim ke email redaksi. Tanggapan atasnya bisa dikirim melalui email: redaksi@sulbar.com


ARTIKEL TERKAIT
 
KOMENTAR
 
Tulis Komentar
Nama :
Email :
URL :
Komentar :
   
   
   
     
    Catatan :
No Ads, No Spam, No Flood please !
Mohon tidak menulis iklan, spamming dan sejenisnya.
 MAIN MENU
> Home
> How to go to SULBAR
v Accomodation :
   - Hotel
   - Rumah Makan (Restaurant)
> Obyek Wisata (Destination)
> Kalender Wisata (Event Calendar)
> Directory
> Peluang Investasi (Investment)
> Perpustakaan Online (Library)
v Pemerintahan (Gov) :
   - Aparatur Pemerintah (Gov Officer)
   - UMKM / UKM


 

 

Email : info [at] sulbar.com | Email Redaksi : redaksi [at] sulbar.com

Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat
This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi

copyright © 2004 - 2023 SulbarDOTcom - http://www.sulbar.com/

Online sejak 16-okt-2004

Saat ini orang Online.
Jumlah pengunjung : 2,511,146

web server monitoring service RSS