Sulbar.com - Walaupun pemilihan Bupati Polewali Mandar akan di helat 2018 secara serentak dengan sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia, namun Aswar Wahyudi sudah mencoba menggelindingkan wacana terkait keinginannya untuk juga mencoba turun ke darat dengan mencalonkan diri sebagai bakal calon Wakil Bupati (Wabup) Polewali Mandar.
Ia yang puluhan tahun menjadi kapten kapal dan telah berlayar mengelilingi dunia ini ternyata dalam benaknya terbetik keinginan untuk ikut mengabdi di darat dan menjadi pelayan publik di bumi kelahirannya Polewali Mandar.
Aswar yang merupakan putra Pitu Ulunna Salu yang lahir di Manye-Manye Desa Kurma Kecamatan Mapilli Tahun 1974 tercatat menyelesaikan pendidikan sekolah pelayaran di Barombong Makassar dan naik kapal sejak tahun 90-an.
Ketika ditemui di salah satu cafe selasa siang kemarin, Ayah dua putra dan satu istri yang menetap di Jakarta ini mengatakan berlayar itu ada masa jenuhnya. Karenanya sebelum turun kapal, seorang pelaut sudah harus bersosialisasi di masyarakat.
"Ya saya kira, kita butuh sebuah usaha untuk mempersiapkan diri saat turun dari kapal. Kita butuh sosialisasi dengan masyarakat dan itu sudah saya lakukan saban pulang kampung, selalu saya memberikan semangat kepada anak-anak muda agar belajar hidup mandiri. Termasuk pergi merantau dan menjadi pelaut," urainya.
Menurutnya, ajakan untuk melaut itu telah pula ia buktikan dengan mengajak para pemuda untuk menjadi pelaut. "Sudah ratusan warga Matangnga, Tapua, Rangoan, Lilli serta keluarga di Kurma, saya pekerjakan di kapal dan alhamdulillah kini sudah banyak yang sukses dan mandiri tinggal di berbagai kota di Indonesia. Bahkan kebanyakan dari mereka itu, sudah berlayar ke Madagaskar, melewati terusan Suez, hingga ke Benua Erofa. Yang bagi saya, minimal inilah karya saya sebagai anak gunung yang menjadi pelaut," urainya.
Luar Biasa, Potensi Laut Polman
Masih menurut Aswar, hal itu memang seirama cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maritin yang super power, "inilah yang menjadikan saya berpikir pulang kampung menata maritim di Polewali Mandar yang nota bene garis pantai berada dalam bentangan hingga 80 kilo meter dan dihuni masyarakat miskin yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan. Saya inginkan kelak, lebih cantik trotoar pantai ketimbang rumah warga yang ada di sekitar pantai dan inilah yang menjadi konsep dasar saya. Termasuk bagaimana menciptakan nelayan profesional punya kapal sendiri dan tidak lagi tergantung punggawa".
Bahkan menurutnya, ke depan dirinya akan mengajak para pemodal internasional untuk masuk ke Polewali Mandar dengan membawa pengetahuan serta padat modal untuk membimbing para nelayan.
"Kita inginkan, para nelayan kita juga memiliki modal yang memadai. Termasuk membuat keluarganya terampil dengan melakukan aktivitas pengalengan ikan untuk kebutuhan ekspor. Agar ikan-ikan laut dalam kita, yang cantik dan gurih bisa disantap segar oleh orang orang asing yang datang melancong ke Indonesia dan Polewali Mandar khususnya," urainya panjang lebar.
Dikatakan pula, potensi laut yang ada di Polewali Mandar luar biasa dan perlu digarap secara maksimal dengan memperhatikan kepentingan masyarakat, "kita harus garap maksimal karena dengan mengolah sumber daya laut Insya Allah nelayan dan masyarakat kita pada umumnya akan sejahtera," kunci Aswar yang juga merupakan salah satu kader Pramuka Kabupaten Polewali Mandar.
|