Mengawal gagasan, peristiwa dan informasi Sulawesi Barat [ Beranda ] [ Tentang : Sulbar ] [ Hubungi Kami ] [ Menulislah disini ! ] [ Pedoman Pemberitaan ] [ Maps ]

SulbarDOTcom
Kalindaqdaq (Pantun Mandar) :

"Dotai sisaraq Salakka annaq uluttaq Dadi tia sisaraq Loa tongatta."
Lebih baik berpisah Badan dengan kepala Dari pada berpisah Ungkapan yang telah diucapkan

PERISTIWA
Tanpa Solusi Dari Pemerintah, Warga Tolak Penertiban Tambang Galian Golongan C
SulbarDOTcom - Tanpa Solusi Dari Pemerintah, Warga Tolak Penertiban Tambang Galian Golongan C


 Rabu, 13 April 2016 10:42:51  | Dibaca : 1840 kali
 
Sulbar.com - Pemerintah Daerah melalui Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Mamasa menggelar sosialisasi penertiban tambang galian golongan C yang dilakukan oleh warga serta beberapa perusahaan di sepanjang jalan poros Mamasa-Mala’bo, Senin 10 April lalu.

Puluhan petugas dari Satuan Polisi Pamong praja bekerja sama dengan aparat Gabungan TNI dan polri diturunkan dalam penertiban ini.

Keterangan dari Kasat Pol PP Domina Mogot yang ikut dalam penertiban ini bahwa saat ini pihaknya masih  melakukan sosialisasi, memberikan pemahaman kepada masyarakat yang melakukan penambangan di sepanjang jalan poros. Ini merupakan tindak lanjut hasil kesepakatan bersama melalui FKPD yang sebelumnya dilakukan di Kantor DPRD Kabupaten Mamasa untuk menghentikan penambangan ilegal yang ada di sepanjag jalan poros Mamasa-Mala’bo’ mengingat bahwa penambangan ini sangat-sangat merusak, ugkap Domina.

Di lokasi, petugas mendapati Beberapa unit alat berat milik pengusaha yang juga ikut melakukan penambangan, dan puluhan warga setempat  dengan peralatan manual melakukan pengalian batu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.  Beberapa diantara mereka mengenakan atribut kalung dari kardus berisi tulisan ungkapan hati nurani mereka kepada pemerintah.

Seorang penambang yang juga warga di lokasi itu, Bongga Langi’ mengatakan akan terus melakukan aktifitas penambangan ditempat itu jika tidak ada solusi oleh Pemerintah untuk mencari nafkah. “Kalau kami di berhentikan menggali batu sama saja kami dibunuh pak,  karena tempat ini satu-satunya tempat kami mencari makan untuk keluarga kami,  jadi kalau tidak bekerja disini kami akan mati, ungkap Bongga dengan sedih.

Senada dengan itu Tomas Depparinding, juga seorang penggali batu menegaskan pihaknya tidak menerima ditertibkan tanpa ada solusi yang diberikan oleh pemerintah. Dia mengharapkan pihak pemerintah daerah melakukan pertemuan dan duduk bersama dengan masyarakat yang ada di lokasi itu untuk membicarakan hal ini dan mencarikan solusi bagi kami.  “Khususnya kami masyarakat kecil yang hanya bisa menghidupi Keluarga dari pekerjaan ini,  kalau diberhentikan begitu saja sama saja kami dibunuh. Jadi lebih baik eksekusi saja langsung. Kami mengharapkan pemerintah mau duduk bersama dan bicarakan solusi bagi kami, setidaknya mencarikan lokasi baru bagi kami untuk menggali batu, Tegas Thomas.

Sementara itu Kasat Pol PP Domina Mogot menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan penertiban sesuai dengan prosedur yang ada, dan sesuai dengan surat yang keluarkan oleh Badan Lingkungan hidup bahwa dalam tenggat waktu 2×24 jam tahap sosialisasi akan terus dilakukan.  Dan jika tidak diindahkan maka akan dilakukan upaya lain sesuai petunjuk dan aturan yang ada. Bahkan kemungkinan pihaknya akan membuat posko di sekitar tempat itu untuk mengantisipasi ada yang menggali saat petugas tidak ada. “Ini sudah kesepakatan bersama jadi harus tetap kami jalankan  karena penambangan yang dilakukan tanpa izin itu jelas melanggar aturan,  apa lagi penambangan di tempat ini sangat kelihatan merusak jalan “, ungkap Domina tegas.

Sepanjang hari ini terlihat Petugas melakukan sosialisasi dengan menyisir sepanjang jalan poros yang dijadikan lokasi penambangan dengan menemui penambang di setiap titik dan memberikan pemahaman kepada mereka untuk berhenti melakukan penambangan. Petugas juga mencatat beberapa nama pengusaha yang punya alat berat berupa eskapator yang ikut melakukan penambangan liar di lokasi tersebut. [FCR/yat]
 
Tag : mamasa
 


ARTIKEL TERKAIT
Pemuda dan Mahasiswa Mamasa Demo Jelang Hari Sumpah Pemuda
Asri Anas dan Masmun Yan Magessa Sambangi SP Korban Kekerasan Seksual
Knalpot Bising Di Jadikan Pohon Natal Polres Mamasa
Jalan Rusak Parah, Pengguna Jalan Seringkali Terpelanting
Kekerasan Jurnalis Terus Menuai Kecaman
 
KOMENTAR
 
Tulis Komentar
Nama :
Email :
URL :
Komentar :
   
   
   
     
    Catatan :
No Ads, No Spam, No Flood please !
Mohon tidak menulis iklan, spamming dan sejenisnya.
 MAIN MENU
> Home
> How to go to SULBAR
v Accomodation :
   - Hotel
   - Rumah Makan (Restaurant)
> Obyek Wisata (Destination)
> Kalender Wisata (Event Calendar)
> Directory
> Peluang Investasi (Investment)
> Perpustakaan Online (Library)
v Pemerintahan (Gov) :
   - Aparatur Pemerintah (Gov Officer)
   - UMKM / UKM


 

 

Email : info [at] sulbar.com | Email Redaksi : redaksi [at] sulbar.com

Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat
This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi

copyright © 2004 - 2023 SulbarDOTcom - http://www.sulbar.com/

Online sejak 16-okt-2004

Saat ini orang Online.
Jumlah pengunjung : 2,343,012

web server monitoring service RSS