"Pappeyappu daq di Puang Tannaratang paindoqna Si pekkedeang nurung Anna Muhamma." Keyakinanlah kepada Yang Maha Pencipta Betapa terang cemerlangnya Sejajar dan searah nurung Dengan Muhammad
Sulbar.com - Teman masa kecilku tengah terbebani tugas suci yang dititahkan istrinya. Tugas memanjangkan kumis. Kendati sejak orok, sampai usia jelang berkepala empat. Temanku itu tidak pernah terlihat memanjangkan kumis. Nah, di situ daku kadang merasa sedih.
Kumis yang sependek ingatanku tidak hanya berupa bulu lebat yang tumbuh di bawah hidung dan di atas bibir lelaki. Kumis yang sebenarnya adalah identitas dan kerab diklaim sebagai simbol pemanis dari budaya maskulin lelaki.
Namun sayang, tugas mulia itu tidak lagi membedakannya dari makna ungkapan satiris Chairil Anwar penyair kondang itu; hidup enggan, mati pun tak sudi. Karena kumis tumbuhnya di daerah antara bibir dan hidung.
Jadinya antara percaya dan tidak. Kok, sampai istrinya memiliki gagasan aneh seperti itu? Konon, ketika temanku mempertanyakan perihal titah yang diterimanya untuk memanjangkan kumis. Istrinya berujar: suka!
Ketika dikejar alasan sukanya apa? Istrinya kembali berujar, "Andai bisa memiliki kumis sendiri, saya tidak akan memintamu!"
Tahu sendiri kalau model ujaran istri sudah begitu. Suami yang bijak dan arif sedianya diam. Diam atas keinginan sederhana istri yang mungkin ingin melihat suaminya lebih tampan setelah memiliki kumis indah nan eksotis.
Berhubung pertubuhan kumisnya terbilang lambat. Sedianya sang istri dapat bersabar seraya terus berdoa semoga suaminya diberi ketabahan dalam rangka memanjangkan kumis. Semoga segala yang disemogakan segera tersemoga. Amin.
Tentang Penulis
Nama :
ABDUL MUTTALIB
Selain aktif sebagai awak redaksi SulbarDOTcom, dirinya juga bergiat di Teater Flamboyant
Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi