Sulbar.com - Selepas perayaan Milad keempat Rumah Budaya Madatte Arts, 23 Januari 2016 lalu, kemarin siang, Kamis 4 Februari Madatte Arts kembali menggelar Seminar Budaya yang bertema Mandar Ditengah Arus Perubahan di Aula S. Mengga Kampus Universitas Al Asyariah Mandar.
Seminar yang menghadirkan tiga pembicara yakni Syamsul Samad, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sulbar, Dewi Herlina Anggota Komisioner KPID Sulbar dan M. Syariat Tajuddin Penggiat Seni Budaya Mandar itu dihadiri sejumlah komunitas dan penggiat seni budaya, mahasiswa serta pelajar se-Kabupaten Polewali Mandar.
Dalam acara yang dimoderatori Muhammad Junaedi Mahyuddin dari Komunitas Sikola Paqbanua terungkap bahwa, ditengah perubahan, sebagaimana kebudayaan lain, Mandar juga mengalami sebuah pergeseran yang tidak bisa ditolak. Karenanya penting membangun kesadaran baru akan identitas kebudayaan. "Dan itu harus dimulai dari generasi muda sebagai penyangga sekaligus pelanjut estafet kebudayaan," tutur Dede, sapaan karib Dewi Herlina.
Dede menyebutkan, salah satu item pentingnya adalah bagaimana mendorong para pemuda mencintai kebudayaannya, termasuk secara cermat melakukan pendalaman pemahaman terhadap setiap tayangan melalui media penyiaran, yang sering sekali menjadi agen bagi arus perubahan kebudayaan ditengah masyarakat. Intinya bagi Dede, manusia Mandar harus melek kebudayaan.
Selain Dede, Riswan Sakir dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar yang kini fokus sebagai pamong budaya Sulawesi Barat juga mengatakan, melalui seminar itu diharapkan lahir para generasi muda Mandar yang memiliki kepekaan terhadap kebudayaannya. "Sehingga mereka paham identitasnya sebagai penyokong kebudayaan".
Lebih jauh Riswan juga banyak menjelaskan diseputar kewenangannya dalam memberikan respon baik terhadap komunitas penggiat kesenian dan kebudayaan di Sulawesi Barat.
"Hal ini penting, tersebab melalui penguatan komunitas dan sanggar kesenian terhadap pemahaman kebudayaan itu kelak diharapkan berlahiran pelaku dan penggiat seni budaya yang selain kreatif juga paham terhadap matra pikir dan kerangka makro kebudayaannya," urainya dalam sambutan ringkasnya sebelum seminar dimulai.
Perlu diketahui, Seminar Budaya tersebut merupakan rangkaian panjang kegiatan Rumah Budaya Madatte Arts yang sebelumnya juga dimulai dengan pembangunan rumah budaya. Usai pembangunan rumah budaya, kegiatan Madatte Arts kemudian menggelar pertunjukan kesenian yang menampilkan beragam pertunjukan baik dari Polewali Mandar maupun Mamasa. Termasuk repertoar teater "Nyanyian Laut" karya Ibnu Masyis dan disutradarai oleh Nur Aqidah Ainun, siswa SMA Negeri 3 Polewali.
Keseluruhan rangkain kegiatan Madatte Arts kali ini mendapatkan support langsung dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar dibawah naungan Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
|