"Menangi kaccang tunggara Menangi na sumobal Tanda mokau Tuali di lolangan." Semakin kencang angin tenggara Semakin layar terkembang Suatu pertanda pantang mundur Balik surut dari samudera luas
Minggu, 21 Februari 2016 17:26:32 | Dibaca : 1616 kali
Sulbar.com - "Rakyat Indonesia harus dikuatkan imannya, bagi yang beragama Islam jalannya adalah tetap berpegang teguh kepada al Quran dan Sunnah Rasul. Generasi kita harus dibina dalam dunia religius khususnya yang Islam. Sedang agama lain juga harus membina generasinya untuk tetap taat kepada ajarannya. Serta tetap mempertahankan empat pilar demokrasi kita dalam berbangsa dan bernegara. Karena hanya dengan begitu kita bisa selamatkan negara kita dari keterpurukan," begitu salah satu kutipan statemen Amien Rais saat menjadi pembicara pada Acara Silaturrahim dan Dialog Kebangsaan yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Barat di Gedung Nusantara Kamis, 17 Februari lalu.
Amien Rais yang mantan calon Presiden RI dan juga pendiri Partai Amanah Nasional (PAN) ini dihadapan ratusan orang peserta dialog termask simpatisan Muhammadiyah menyatakan, kondisi negara Indonesia yang kini berada dalam posisi yang serba dilematis utamanya terkait dengan persoalan ekonomi dunia yang selama ini tidak begitu berpihak ke rakyat.
"Contoh kecil para perantau dari berbagai suku di Indonesia yang tinggal di sejumlah provinsi di Indonesia ini yang mereka andalkan dalam mencari sesuap nasi adalah menjadi pedagang makan di pinggir jalan. Semua ini karena desakan ekonomi. Sehingga sebagian dari mereka, anak-anaknya mesti mencari penghidupan yang lain seperti, penjaga toko, pembantu rumah tangga, termasuk menjadi pekerja seks. Begitu juga kalau ke Jakarta dan ke Batam atau ke Malaysia. Semua ini karena kemiskinan rakyat Indonesia," ujarnya tegas.
Lebih jauh mantan ketua MPR ini juga mengatakan, terkait ekonomi makro tambang emas yang ada di Papua itu telah dikuasai oleh orang asing dan itu sudah 45 tahun. "Dan kita sudah bangga hanya dengan mendapatkan 12 persen. Sementara hasilnya yang triliunan dolllar ke negara adikuasa," urainya.
Padahal menurut mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini, bila menengok UU Nomor 33 terkait penguasaan bumi dan laut serta alam sekitarnya mestinya dikelola untuk kepentingan rakyat. Namun nyatanya menjadi perdebatan sengit yang dipertontonkan oleh kepentingan elit politik dan penguasa, "inilah wajah indonesia saat ini dan masih banyak lagi yang lain," sebutnya.
Sementara itu, salah seorang tikoh perjuangan pembentukan Subar, Sahrir Hamdani yang tampil sebagai moderator pada acara dialog kebangsaan tersebut, juga sempat melontarkan apresiasinya atas kehadiran Amien Rais.
"Sebagai guru bangsa dan tokoh penuntun ke jalan kebenaran juga adalah tokoh reformasi dan tidak terpilih menjadi presiden dikarenakan rakyat kita di Indonesia sebagian berpikiran pendek. Dan kita berbangga atas kehadirannya, karena dunia amat sangat menyeganginya," kata Sahrir.
Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi