"Muaq tongano muane Pattandai mo-oq galung Nadiengei Sipettombangan cera." Bila anda betul pahlawan Tunjukkanlah lokasi dan lapangan Akan di tempati Sama bergelimang di telaga darah
Warga Korban Banjir Bandang Mamasa Kesulitan Air Bersih
Salah satu sudut tempat pengungsian warga korban banjir bandang Mamasa (Frendy/SulbarDOTcom)
Penulis
: FRENDY CHRISTIAN
Kamis, 21 April 2016 11:15:11 | Dibaca : 1446 kali
Sulbar.com - Sekitar 12 Kepala Keluarga dan sekitar 70 jiwa warga korban banjir bandang yang menyisir sungai yang membelah Kota Mamasa, Jumat 15 April lalu sebagaimana diberitakan SulbarDOTcom dan kini tinggal di tenda-tenda pengungsian di Lapangan Sepak Bola Mamasa mulai kesulitan air bersih.
Salmon, salah seorang warga korban yang kini pengungsi mengungkapkan, belum mengetahui berapa lama mereka akan bertahan ditempat itu. Karena yang pasti, dirinya bersama keluarganya kini masih takut untuk kembali ke rumahnya yang berada di bantaran Sungai Mamasa. "Untuk sementara kami takut kembali ke rumah kami, karena jangan sampai terjadi banjir bandang susulan," tuturnya kepada SulbarDOTcom pagi tadi.
Salmon berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamasa dan Pemerintah Pusat segera mengambil tindakan untuk mencegah dampak yang lebih besar akibat banjir susulan yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi mengingat masih tingginya curah hujan di bagian hulu Sungai Mamasa.
"Saya kira semua pihak yang kompeten harus kembali turun tangan dengan segera melakukan normalisasi Sungai Mamasa secara permanen. Sebagai solusi yang nyata untuk mencegah kerugian material warga yang lebih besar atau jatuhnya korban jiwa," Jelas Salmon.
Kendati begitu, Salmon juga amat mengapresiasi tindakan tanggap yang dilakukan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Bencana Mamasa dan Kementerian Sosial Republik Indonesia yang saat kejadian telah juga langsung turun ke Mamasa untuk meninjau titik-titik yang terkena banjir.
"Untuk bahan makanan kami di pengungsi disini ini, masih cukup yang secara terus menerus diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Mamasa," urainya.
Sementara itu Kordinator Tim Tanggap Bencana (Tagana-red) Kabupaten Mamasa, Zeth Karaeng yang ditemui SulbarDOTcom di posko bencana mengatakan, kendala yang dialami oleh warga yang pengungsi kini adalah air bersih untuk kebutuhan masak dan mencuci.
Menurutnya hal ini disebabkan oleh putusnya pipa induk PDAM akibat longsor saat banjir terjadi, "namun untuk mengantisipasi kesulitan air bersih pihak PDAM telah meyiapkan tangki PDAM disini, walau belum memenuhi kebutuhan air bersih atas warga pengungsi," ungkap Zeth.
Banjir akibat meluapnya sungai Mamasa menyebabkan kerugian harta benda warga, satu unit rumah dan puluhan lainnya rusak berat terkena banjir, selain itu jembatan dan ratusan meter tanggul sungai ambruk.
Selain aktif sebagai awak redaksi SulbarDOTcom, dirinya juga banyak terlibat di berbagai kegiatan pencerahan dan penguatan kapasitas masyarakat dan di dunia kemahasiswaan di Mamasa
Situs ini merupakan situs berita online independen seputar wilayah Sulawesi Barat This site is an independent online news sites around the area of West Sulawesi