Sulbar.com - Kendati harus berjalan kaki dengan menempuh jarak sekira dua kilo meter ditengah hujan lebat dan jalan yang rusak menuju tempat tinggal SP, korban kekerasan seksual ayah kandungnya sendiri di Desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian Mamasa, Ketua Badan Anggaran DPD RI, Asri Anas dan Jenderal Bintang Dua, Masmun Yan Manggesa sengaja datang mengunjunginya. Hal itu dilakukan sebagai langkah nyata kepedulian kemanusiaan keduanya atas kejadian miris yang menimpa SP sebagaimana diberitakan SulbarDOTcom,
Jumat, 13 Mei 2016 lalu.
Kepada SulbarDOTcom, Senin 16 Mei kemarin, Asri sapaan karib Presidium Gerakan Nasional Peduli Anak ini menjelaskan, proses hukum haruslah tetap tetap berjalan sebagaimana perintah aturan perundang-undangan, tetapi psikologi anak juga harus tetap dikedepankan oleh semua pihak.
"Kami sangat prihatin dengan anak ini yang telah menjadi korban ini, sebab hasil pengakuan keluarganya belum ada wujud perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mamasa apalagi Pemerintah Provinsi Sulbar. Kami berencana, jika korban berkeinginan akan dilakukan pendampingan sekaligus menjadikan dia pelopor kampanye kekerasan seksual terhadap anak agar masalah ini tidak terulang lagi," tutur Asri.
Senada dengan itu, Jenderal Masmun Yan Manggesa juga menyatakan, kondisi psikologis anak tersebut memang terganggu sebab masih kaku bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain sehingga kedepannya harus diberi pendampingan oleh psikiater. Dan hal itu yang akan diupayakan oleh Asri dan Masmun jika pihak keluarga dan korban bersepakat.
"Terus terang kami sangat prihatin dengan masalah yang terjadi pada anak ini yang akibatnya merusak masa depannya sebagai generasi bangsa. Sejumlah motivasi kami telah berikan guna menguatkan psikologi korban," tutur Masmun Yan Magessa dalam nada sedih.
Lanjut Masmun Yan Magessa, harusnya ada perhatian khusus yang diberikan terhadap SP, "semua pihak sebaiknya tidak hanya menjadi penonton atas masalah-masalah sosial. Soal alasan tidak adanya laporan sangat tidak masuk akal, apalagi soal informasi belum diketahui. Karena bagaimana bisa, kami dari pusat (Jakarta-red) lebih duluan tahu? Jangan-jangan kita memang malas baca berita," urainya dalam nada menyoal.
Sedangkan keluarga korban, Daud mengatakan, sangat mengapresiasi kedatangan DPD RI, Asri Anas dan Jenderal, Yan Manggesa, "kami bersyukur ada pihak yang peduli kini, sebab setelah sekian minggu informasi tentang kondisi yang dialami SP beredar di media, hingga sekarang belum ada satupun pejabat Pemkab Mamasa maupun Provinsi Sulbar yang hadir mengunjungi korban," tutur Daud.
|