Sulbar.com - Warga Kota Mamasa kini terancam mengalami krisis air bersih setelah pipa saluran pemasok utama yang pensuplai air dari sungai di Desa Mambulling hancur dan putus total dihantam banjir sekitar pukul 18.00 sore Rabu, 18 Mei lalu.
Andi Asmur Kariwangan, Direktur II Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mamasa, kepada SulbarDOTcom siang tadi, Kamis 19 Mei mengaku sejumlah pipa terputus dan terbawa air sungai saat banjir. "Sekitar 20 batang pipa hanyut terbawa air sungai. Sisanya beberapa pipa yang tertinggal namun itupun telah berada dalam keadaan rusak parah dan tertimbun oleh tanah dan pasir," tuturnya.
Karenanya ia menargetkan dalam waktu yang tak begitu lama, semuanya akan segera bisa dipulihkan kembali. "Untuk perbaikan secara permanen itu butuh waktu 30 hari kedepan. Namun kami dari pihak PDAM akan mencari solusi membuat instalasi darurat penyuplai air demi terpenuhinya kebutuhan air bagi masyarakat. Tetapi perlu diketahui, instalasi saluran air darurat itupun hanya mampu mengalirkan air 10 liter perdetik dari 400 liter perdetik sebelumnya. Hal itu dikarenakan, tidak berfungsinya pipa induk," ujaranya.
Selain itu lanjut, Andi Asmur pihaknya juga akan menyuplai air kepada warga dengan menggunakan mobil tangki yang diangkut ke rumah warga. "Karena kami tahu pipa darurat itu akan kurang maksimal, makanya kami akan memanfaatkan pula pengolahan air kami, di Parak Tawalian dengan mengangkutnya menggunakan mobil tangki yang akan salurkan ke rumah rumah penduduk yang ada di Kecaman Mamasa. Tetapi karena terbatas, hal itupun kami hanya mampu melayaninya dengan satu mobil tangki," urainya.
Ia menambahkan, dirinya juga menyesalkan, kontraktor yang dulu mengerjakan kontruksi instalasi pipa PDAM itu yang banyak membentangkannya di sungai. "Ini sangat keliru karena pipa ada banyak pipa membentang di sungai yang tentu saja sangat rawan tersipu banjir," sesanya.
SulbarDOTcom yang secara sengaja turun melakukan peliputan langsung ke titik terputusnya pipa PDAM itu, tampak sejumlah karyawan PDAM Mamasa sudah berada dilokasi membenahi saluaran air yang terputus tersebut.
Saat ditanya tentang jumlah kerugian PDAM akibat terputusnya pipa induk itu, Andi Asmur mentaksir berada diangka lima ratusan juta rupiah itu. Karenanya ia menghimbau, sejumlah pihak juga ikut terlibat membantu memikirkan dan mencarikan solusi atas kerugian yang kini dialami oleh PDAM itu. "Ya utamanya pihak Pemkab melalui Dinas Pekerjaan Umum untuk kiranya ikut turun tangan menangani persoalan ini," tandasnya.
|